Simvastatin merupakan salah satu obat penurun kolesterol dalam darah atau yang lebih dikenal dengan statin. Kolesterol jahat (LDL) mudah menggumpal dan menempel pada dinding pembuluh darah. Suatu kondisi yang dapat membentuk plak dan menyebabkan aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah.
Kinerja obat ini adalah menghambat enzim pembentuk kolesterol sehingga kadar kolesterol dalam darah berkurang. Keefektifan obat ini akan semakin terlihat jika disertai dengan penerapan gaya hidup yang sehat seperti berolahraga secara teratur dan menjauhi makan berminyak.
Dengan menurunkan kadar LDL dalam darah, simvastatin juga mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Kadar LDL yang normal dalam darah adalah di bawah 100 mg/dL.
Manfaat simvastatin untuk menurunkan kolesterol dalam darah dan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
Simvastatin tersedia dalam berbagai merek dan dapat digunakan dalam bentuk tablet dan cairan yang diminum. Penggunaannya harus dengan resep dokter.
Peringatan:
Tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.
Efek obat ini pada ASI belum diketahui jadi sebaiknya dihindari oleh ibu yang sedang menyusui.
Bagi wanita pada usia subur, gunakan kontrasepsi yang efektif karena simvastatin dapat berdampak buruk pada janin. Jadi penting untuk mencegah kehamilan semasa mengonsumsi obat ini.
Jangan mengonsumsi jus grapefruit karena akan meningkatkan kadar simvastatin dalam darah.
Harap berhati-hati bagi penderita gangguan hati, ginjal, tiroid, yang pernah mengidap gangguan otot, seperti nyeri atau sakit otot tanpa penyebab yang jelas, serta yang rutin mengonsumsi minuman keras.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
Dosis Simvastatin
Dosis penggunaan simvastatin tergantung kepada tingkat kadar kolesterol dalam darah pasien, kondisi kesehatannya, dan seberapa tinggi risiko terkena serangan jantung dan stroke. Dokter biasanya menganjurkan pasien untuk menggunakan obat ini dengan dosis 5-40 mg per hari.
Dosis maksimal simvastatin adalah 40 mg sehari. Obat ini dikonsumsi hanya satu kali sehari pada malam hari.
Mengonsumsi Simvastatin dengan Benar
Simvastatin dapat dikonsumsi pada malam hari, baik sebelum atau sesudah makan. Perubahan gaya hidup, misalnya mengurangi konsumsi makanan berlemak, meningkatkan konsumsi serat, berhenti merokok, serta teratur berolahraga, sebaiknya dilakukan agar dapat meningkatkan keefektifan obat ini.
Bagi yang tidak sengaja melewatkan jadwal meminum simvastatin, disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat. Tetapi jangan mengganti dosis yang terlewat dengan menggandakan dosis simvastatin yang diminum berikutnya.
Selama mengonsumsi simvastatin, pasien disarankan untuk membatasi minuman keras karena berpotensi berdampak buruk pada organ hati. Pasien juga dianjurkan untuk menjalani tes darah secara teratur guna memantau kadar kolesterol dan kinerja obat pada tubuhnya.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Simvastatin
Semua obat berpotensi menyebabkan efek samping, termasuk simvastatin. Tapi gejala akibat efek samping umumnya membaik setelah tubuh menyesuaikan diri. Jika mengalami kram atau nyeri otot setelah mengonsumsi simvastatin, hubungi dokter yang memberikan resep obat ini. Walau jarang terjadi, simvastatin berpotensi menyebabkan kondisi inflamasi otot yang parah.
Beberapa efek samping yang dapat terjadi saat mengonsumsi obat ini antara lain:
Sakit kepala, gangguan pencernaan, konstipasi atau diare, gangguan tidur, dan penipisan rambut.
Kinerja obat ini adalah menghambat enzim pembentuk kolesterol sehingga kadar kolesterol dalam darah berkurang. Keefektifan obat ini akan semakin terlihat jika disertai dengan penerapan gaya hidup yang sehat seperti berolahraga secara teratur dan menjauhi makan berminyak.
Dengan menurunkan kadar LDL dalam darah, simvastatin juga mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Kadar LDL yang normal dalam darah adalah di bawah 100 mg/dL.
Manfaat simvastatin untuk menurunkan kolesterol dalam darah dan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
Simvastatin tersedia dalam berbagai merek dan dapat digunakan dalam bentuk tablet dan cairan yang diminum. Penggunaannya harus dengan resep dokter.
Peringatan:
Tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.
Efek obat ini pada ASI belum diketahui jadi sebaiknya dihindari oleh ibu yang sedang menyusui.
Bagi wanita pada usia subur, gunakan kontrasepsi yang efektif karena simvastatin dapat berdampak buruk pada janin. Jadi penting untuk mencegah kehamilan semasa mengonsumsi obat ini.
Jangan mengonsumsi jus grapefruit karena akan meningkatkan kadar simvastatin dalam darah.
Harap berhati-hati bagi penderita gangguan hati, ginjal, tiroid, yang pernah mengidap gangguan otot, seperti nyeri atau sakit otot tanpa penyebab yang jelas, serta yang rutin mengonsumsi minuman keras.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
Dosis Simvastatin
Dosis penggunaan simvastatin tergantung kepada tingkat kadar kolesterol dalam darah pasien, kondisi kesehatannya, dan seberapa tinggi risiko terkena serangan jantung dan stroke. Dokter biasanya menganjurkan pasien untuk menggunakan obat ini dengan dosis 5-40 mg per hari.
Dosis maksimal simvastatin adalah 40 mg sehari. Obat ini dikonsumsi hanya satu kali sehari pada malam hari.
Mengonsumsi Simvastatin dengan Benar
Simvastatin dapat dikonsumsi pada malam hari, baik sebelum atau sesudah makan. Perubahan gaya hidup, misalnya mengurangi konsumsi makanan berlemak, meningkatkan konsumsi serat, berhenti merokok, serta teratur berolahraga, sebaiknya dilakukan agar dapat meningkatkan keefektifan obat ini.
Bagi yang tidak sengaja melewatkan jadwal meminum simvastatin, disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat. Tetapi jangan mengganti dosis yang terlewat dengan menggandakan dosis simvastatin yang diminum berikutnya.
Selama mengonsumsi simvastatin, pasien disarankan untuk membatasi minuman keras karena berpotensi berdampak buruk pada organ hati. Pasien juga dianjurkan untuk menjalani tes darah secara teratur guna memantau kadar kolesterol dan kinerja obat pada tubuhnya.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Simvastatin
Semua obat berpotensi menyebabkan efek samping, termasuk simvastatin. Tapi gejala akibat efek samping umumnya membaik setelah tubuh menyesuaikan diri. Jika mengalami kram atau nyeri otot setelah mengonsumsi simvastatin, hubungi dokter yang memberikan resep obat ini. Walau jarang terjadi, simvastatin berpotensi menyebabkan kondisi inflamasi otot yang parah.
Beberapa efek samping yang dapat terjadi saat mengonsumsi obat ini antara lain:
Sakit kepala, gangguan pencernaan, konstipasi atau diare, gangguan tidur, dan penipisan rambut.
Simvastatin
Reviewed by Herlina Hendraningsih
on
12:42:00 AM
Rating:
No comments: