Affiliate banner Unlimited Hosting Indonesia

Puricemia

Puricemia adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit asam urat dan komplikasinya. Puricemia mengandung allopurinol, suatu obat yang termasuk golongan xanthine oxidase inhibitor. Berikut ini adalah informasi lengkap puricemia yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.

KANDUNGAN tiap kemasan puricemia mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
Allopurinol 300 mg / tablet
SEKILAS TENTANG ZAT AKTIF (NAMA GENERIK)
Allopurinol adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit asam urat dan komplikasinya, termasuk penyakit gout kronis. Obat ini termasuk golongan inhibitor xanthine oxidase (xanthine oxidase inhibitor). Allopurinol bekerja dengan cara menghambat enzim xanthine oksidase sehingga mengurangi pembentukan asam urat dan juga dapat menghambat sintesis purin. Enzim xanthine oksidase adalah enzim yang bertanggung jawab untuk oksidasi hypoxanthine dan xanthine. Hal ini adalah suatu rangkaian proses metabolisme purin dalam tubuh manusia yang menghasilkan asam urat.
INDIKASI
Berikut ini adalah beberapa kegunaan puricemia (allopurinol) :
Puricemia (allopurinol) digunakan sebagai obat untuk pencegahan serangan gout kronis.
Puricemia (allopurinol) juga biasa digunakan untuk mengobati sindrom lisis tumor dalam kemoterapi karena kemoterapi sering menyebabkan terjadinya hyperuricemia akut berat. Penggunaan Puricemia (allopurinol) harus dihentikan ketika potensi kelebihan asam urat tidak lagi terjadi.
Untuk terapi cedera iskemik reperfusi.
Untuk mengobati batu ginjal dengan komponen asam urat dan kalsium oksalat (nefrolitiasis asam urat).
Menangani infeksi protozoa (leishmaniasis).
Sebagai obat tambahan pengobatan epilepsi refrakter, karena obat ini merupakan agonis adenosin, yang menghambat rilis glutamin dari excitatory neurons, tetapi tidak mengubah konsentrasi plasma obat epilepsi lainnya.
KONTRA INDIKASI

Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada allopurinol atau obat golongan xanthine oxidase inhibitor lainnya.
Obat ini tidak digunakan sebagai obat untuk gout akut.
EFEK SAMPING PURICEMIA

Berikut adalah beberapa efek samping puricemia (allopurinol) :

Efek samping yang paling umum dari obat ini adalah terjadinya ruam kulit. Segera hentikan pemakaian obat jika muncul tanda-tanda yang lebih serius seperti pengelupasan kulit. Puricemia (allopurinol) adalah salah satu obat yang diketahui menyebabkan sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik, dua kondisi dermatologis yang bisa menyebabkan kematian.
Efek samping yang jarang namun sangat serius akibat pemakaian obat ini adalah reaksi hipersensitivitas yang ditandai demam, ruam kulit, eosinofilia, hepatitis, dan memburuknya fungsi ginjal.
Puricemia (allopurinol) juga dapat mengakibatkan depresi elemen sumsum tulang, menyebabkan cytopenias, serta anemia aplastik.
Obat ini juga dapat menyebabkan neuritis perifer pada beberapa pasien, meskipun ini adalah efek samping yang jarang.
PERHATIAN

Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat ini adalah sebagai berikut :

Sebaiknya obat ini digunakan setelah makan untuk meminimalkan iritasi lambung.
Pemakaian puricemia (allopurinol) harus dihentikan jika muncul ruam kulit atau tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi. Dalam beberapa kasus ruam kulit dapat diikuti oleh reaksi hipersensitivitas yang lebih parah seperti eksfoliatif, urtikaria, dan lesi purpura, serta sindrom stevens-johnson (eritema multiforme exudativum).
Terdapat kasus kecil, beberapa pasien yang menggunakan obat ini mengalami hepatotoksisitas klinis reversibel, ada juga yang mengalami peningkatan asimtomatik serum alkali fosfatase atau serum transaminase. Jika anda mengalami anoreksia, penurunan berat badan, atau pruritus, lakukan pemeriksaan fungsi hati. Pada pasien yang sudah memiliki penyakit hati, tes fungsi hati secara berkala dianjurkan selama tahap awal terapi.
Obat ini menyebabkan anda mengantuk, jangan mengemudi atau menyalakan mesin saat menggunakan obat ini.
Selama menggunakan obat ini, sangat dianjurkan minum banyak cairan untuk menghasilkan urin dengan pH netral atau sedikit basa dengan tujuan menghindari kemungkinan pembentukan xanthine bate dan mencegah pengendapan asam urat di ginjal.
Pasien dengan gangguan fungsi ginjal harus hati-hati menggunakan obat ini. Turunkan dosis atau hentikan obat jika terjadi peningkatan kelainan pada fungsi ginjal.
Dalam kondisi neoplastik, pengobatan dengan allopurinol (bila perlu) harus dimulai sebelum pemberian obat sitotoksik.
Peningkatan serangan gout akut bisa terjadi selama tahap awal penggunaan puricemia (allopurinol), bahkan ketika kadar asam urat sudah normal. Oleh karena itu, berikan colchicine profilaktik atau NSAID (bukan asetosal atau salisilat) saat penggunaan puricemia (allopurinol) dimulai hingga setidaknya 1 bulan setelah kadar asam urat sudah normal. Selain itu, direkomendasikan mulai dengan dosis rendah (100 mg setiap hari) kemudian baru ditingkatkan dengan interval mingguan sampai tingkat asam urat serum ≤ 6 mg / dL tercapai tapi tidak melebihi dosis maksimum yang disarankan (800 mg per hari).
Allopurinol ditemukan dalam air susu ibu (ASI), karena efek dari obat ini pada bayi menyusui tidak diketahui, harus hati-hati menggunakan obat ini saat anda menyusui.
PENGGUNAAN PURICEMIA OLEH WANITA HAMIL
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan allopurinol kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Penelitian pada hewan memang tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Namun fakta bahwa obat ini telah menunjukkan efek buruk pada janin hewan harus menjadi perhatian serius jika ingin menggunakan obat ini untuk wanita hamil. Disarankan hanya digunakan jika tidak ada pilihan lain yang lebih aman.

INTERAKSI OBAT

Berikut adalah interaksi obat yang mengandung allopurinol termasuk puricemia dengan obat-obat lain :
Kurangi dosis azatriopin dan merkaptopurin menjadi seperempat dosis lazim, jika digunakan bersamaan dengan puricemia (allopurinol).
Puricemia (allopurinol) memperpanjang waktu paruh antikoagulan, dicumarol dan kumarin. Waspadai kemungkinan perdarahan jika obat ini digunakan bersamaan.
Peningkatan frekuensi ruam kulit bisa terjadi saat digunakan bersamaan dengan ampicillin atau amoxicillin.
Puricemia (allopurinol) dapat meningkatkan konsentrasi teofilin, didanosin, dan siklosporin dalam plasma.
Resiko toksisitas captopril meningkat jika digunakan bersamaan dengan puricemia (allopurinol) terutama bagi pasien dengan fungsi ginjal yang buruk.
Efek dan toksisitas obat sitotoksik meningkat jika digunakan bersamaan dengan puricemia (allopurinol).
Resiko hipersensitivitas meningkat jika puricemia (allopurinol) digunakan bersamaan dengan tiazid dan diuretik lainnya terutama bagi pasien dengan fungsi ginjal yang buruk.
DOSIS PURICEMIA
Puricemia (allopurinol) diberikan dengan dosis sebagai berikut :
DOSIS LAZIM DEWASA UNTUK GOUT
dosis awal : 100 mg 1 x sehari secara oral.
dosis pemeliharaan : 200-300 mg (gout ringan) 1 x sekali atau 400-600 mg / hari (gout yang cukup parah) dalam dosis terbagi.
DOSIS LAZIM DEWASA UNTUK HYPERURICEMIA SEKUNDER AKIBAT KEMOTERAPI
Dosis awal
Parenteral : 200 – 400 mg / m2 / hari. Dosis maksimal 600 mg / hari.
Oral : 600-800 mg / hari selama 1 – 3 hari disertai minum minimal 2 L cairan / hari.
Pemeliharaan : 200 – 300 mg / hari secara oral sampai pasien tidak lagi beresiko tinggi mengalami hyperuricemia.
DOSIS LAZIM DEWASA UNTUK KALSIUM OKSALAT BATE DENGAN HYPERURICOSURIA
dosis awal : 200 – 300 mg 1 x sehari secara oral.
Dosis pemeliharaan : 300 mg / hari atau kurang.
DOSIS LAZIM DEWASA UNTUK GAGAL JANTUNG KONGESTIF
untuk mencegah pembentukan radikal bebas superoksida dan meningkatkan fungsi endotel : 300 mg oral setiap hari selama 1 bulan
DOSIS LAZIM DEWASA UNTUK BEDAH JANTUNG (ARTERI KORONER BYPASS GRAFT SURGERY)
600 mg satu hari sebelum operasi dan 600 mg pada hari operasi.
DOSIS LAZIM DEWASA UNTUK LEISHMANIASIS
20 mg / kg / hari ditambah dosis rendah meglumine antimoniate (30 mg / kg / hari) selama 20
DOSIS LAZIM PEDIATRIC UNTUK HYPERURICEMIA SEKUNDER AKIBAT KEMOTERAPI
Parenteral :
usia ≤ 10 tahun : 200 mg / m2 / hari dalam 1 – 3 dosis terbagi. Dosis maksimal : 600 mg / 24 jam. Semua dosis lebih besar dari 300 mg harus diberikan dalam dosis terbagi.
usia > 10 tahun : 200-400 mg / m2 / hari diberikan dalam 1-3 dosis terbagi. Dosis maksimal : 600 mg / 24 jam.
Oral :
Usia < 6 tahun : 150 mg / hari secara oral dalam 3 dosis terbagi.
Usia 6 – 10 tahun : 300 mg / hari secara oral dalam 2 – 3 dosis terbagi.
Usia > 10 tahun : 600-800 mg / hari dalam 2 – 3 dosis terbagi
DOSIS LAZIM PEDIATRIC UNTUK LEISHMANIASIS
Usia > 5 tahun : 20 mg / kg / hari ditambah dosis rendah meglumine antimoniate (30 mg / kg / hari) selama 20 hari
Puricemia Puricemia Reviewed by Herlina Hendraningsih on 3:24:00 PM Rating: 5

No comments:

PHP Dev Cloud Hosting
Powered by Blogger.